tag:blogger.com,1999:blog-51351654566283949392024-03-08T03:09:46.164-08:00"KEMAJUAN MUSTAHIL TERJADI TANPA PERUBAHAN""Setiap hari saya merasakan lebih baik dan lebih baik dalam hal kesehatan, keuangan dan kebahagiaan. Saya mempelajari juga bahwa tidak ada orang yang sempurna, tetapi setiap orang dapat berubah dan berkembang."
- Author Unknown -Kumpulan Bonsaihttp://www.blogger.com/profile/06594477210497530912noreply@blogger.comBlogger5125tag:blogger.com,1999:blog-5135165456628394939.post-71762143760490957352010-09-23T20:51:00.000-07:002010-09-23T20:51:21.274-07:00Apa Yang Harus Kita Lakukan untuk Menjadi Orang Yang Sukses ?<a href="http://www.febryfadly.com/apa-yang-harus-kita-lakukan-untuk-menjadi-orang-yang-sukses/">Apa Yang Harus Kita Lakukan untuk Menjadi Orang Yang Sukses ?</a>Kumpulan Bonsaihttp://www.blogger.com/profile/06594477210497530912noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-5135165456628394939.post-76161804472573703772010-08-31T21:35:00.000-07:002010-08-31T21:35:07.997-07:00Bagaimana jadi orang sukses“Semua orang sukses adalah pemimpi yang hebat. Mereka membayangkan akan seperti apa masa depan mereka dan kemudian mereka berjuang setiap hari menuju visi dan tujuan mereka.” -<br />
<br />
- Brian Tracy<br />
<br />
Bertitik tolak dari kata bijak diatas, seharusnya kita malu..kenapa…? Kita mau jadi orang sukses, tetapi kita tidak mau berjuang untuk mengejar visi dan tujuannya…?maunya kita hanya ongkang-ongkang kaki (tidak mau bekerja / malas bekerja / melakukan sesuatu tetapi maunya cepat sukses. Jikakita mau kaya dan tidak mau bekerja apalagi bekerja keras, jalan keluarnya = yang instan-instan ajalah yang penting kaya, jalan apa saja dilakoni (dijalankan) tidak mau tahu itu jalan yang benar atau yang tidak benar dbenarkan.<br />
<br />
Kita harus tahu dan mau menjalani proses yang tidak ringan, kebanyakan orang tidak mau prosesnya dan maunya cepat-cepat mendapatkan hasil/keuntungan, dan hal ini mungkin bisa dan mungkin sangat tidak mungkin…?<br />
<br />
Semua yang kita kejar pasti membutuhkan alat, tenaga dan pikiran dan “investasi”.<br />
<br />
Jadi kalau impian kita hanya bayangan saja dan tidak pernah dikejar dengan cara yang benar, mustahil akan tercapai dan perjuangannya akan sia-sia dan visi dan tujuan hidupnya tidak akan pernah tercapai.<br />
<br />
salam sukses,Kumpulan Bonsaihttp://www.blogger.com/profile/06594477210497530912noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5135165456628394939.post-41912612912100899062010-08-31T20:44:00.000-07:002010-08-31T20:44:14.274-07:00BUKALAH TOPENGMU DAN BUKALAH JUBAH KEBESARANMU"Orang yang selalu menunda-nunda melaksanakan niatnya tidak akan mencapai apa-apa.<br />
Bertindak memang ada bahayanya, tetapi bila kita duduk saja menunggu rezeki nomplok, yang akan datang adalah kegagalan.<br />
Kesampingkan saja keragu-raguan anda dan maju terus!"<br />
<br />
- Og Mandino –kb 0005<br />
<br />
Manakala kita dalam situasi yang aman (status quo) dalam “situasi” kerja, kita merasa aman, tidak merasa bahwa berlalunya waktu, bertambahnya usia, kalau kita berpikir secara jujur dan mengiyakan hati nurani, semakin tambahnya kebutuhan , baik untuk diri sendiri, anak atau untuk keluarga, dimana kebutuhan tidak sebanding dengan pendapatan dan inflasi yang selalu menjadi konflik di masyarakat kita.<br />
<br />
Dengan situasi yang demikian apa yang bisa kita harapkan dari kondisi (nb: aman tetapi tidak aman dan nyaman). Mengapa saya katakan demikian?<br />
Contoh saja : Bagi yang hidupnya ada diladang Perusahaan, ketergantungan kita dengan Perusahaan sangat tinggi, dari pagi sampai malam ditambah lembur dan kalau sampai tengah malampun, pasti akan dijalani. Saya berpikir : Kita tidak tahu apa yang akan terjadi dengan Ladang kita dua sampai lima tahun mendatang. Kita sebagai Karyawan / Buruh : didudukan pada pada Tiga P : <br />
(1) Pensiun : Bila kita sudah waktunya pensiun rata-rata 55 th, <br />
(2) PHK : Dalam kasus tertentu bisa saja terjadi, <br />
(3) Pailit : Banyak kasus yang terjadi dengan kondisi seperti ini, yang kalah dan akhirnya mengalah. Kemudian timbul pertanyaan besar ? Kalau sudah terjadi demikian : Apa yang bisa kita lakukan ? Sementara kita sendiri belum siap dengan kehidupan cara baru. Kenapa ? Posisi seorang buruh dengan kehidupan yang serba pas-pasan , belum mampu untuk menyisihkan sebagaian hasilnya untuk ditabung atau diinvestasikan, jawaban mereka selalu : Boro-boro nabung, untuk makan saja harus ketok pintu tetangga terus (cari utangan). Atau gali lobang tutup lobang, dan bianya kita menggalinya lebih besar. Terus apa kita mau kondisi kita akan begini terus. Bangkitlah saudaraku...! Banyak jalan menuju ke Roma . Kita buka lembaran baru atau kita harus menciptakan pendapatan sampingan atau kalau boleh dikatakan kita harus menciptakan kran-kran kecil, sewaktu-waktu terjadi sesuatu dengan diri kita kita tinggal memperbesar kran kran yang kecil itu. Tetapi apakah tidak akan menimbulkan masalah baru? Jelas! Setiap tindakan /sebab pasti ada akibatnya, tetapi tanpa membuat suatu perubahan... ya... beginilah kita adanya...,mau..! silakan.<br />
Salah satu contoh masalahnya sebenarnya yang keluar dari dalam diri kita adalah : KITA EGO TERLALU TINGGI, TOPENG kita dipakai terus, JUBAH kebesaran kitalah yang selalu kita pakai. <br />
<br />
Disini saya hanya mengajak supaya kita bisa selalu berpikir, bahwa ego yang kita tanam dalam diri kita atau yang pakai harus kita buang, dalam arti kita tidak perlu lagi berpikir, karena sekarang aman dan nyaman tidak perlu lagi mencari alternatif yang lain, syukur-syukur kalau kita sudah waktunya pensiun kita tinggal meneruskan kran-kran kecil yang sudah kita bangun. Selamat ...!Kumpulan Bonsaihttp://www.blogger.com/profile/06594477210497530912noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5135165456628394939.post-90839278610564857242010-08-31T20:39:00.000-07:002010-08-31T20:39:54.071-07:00Selalu bersyukur"Mereka yang menikmati melakukan suatu pekerjaan dan menikmati juga apa yang telah mereka capai adalah mereka yang berbahagia."<br />
<br />
- Johann Wolfgang von Goethe –<br />
<br />
Manusia kadang-kadang kurang mensyukuri apa yang telah Tuhan berikan kepada kita, Sadar atau tidak sadar, apabila kita telah mendapatkan apa yang kita impikan pasti akan masih merasa kurang dan memimpikan hal yang lain dan berupaya untuk meraihnya, dan apabila sudah tercapai akan mencari dan mencari lagi apa yang ada dalam benak mereka….? Percaya atau tidak..! Silakan renungkan. Barangkali benar… Itulah manusia, Manusia serba kurang menikmati hidup dalam hal pencapaian harta (mamon). Syukur syukur masih ingat dengan apa yang dinamakan TUHAN bukan harta sebagai Tuan (yang mereka agung-agungkan) sampai-sampai melakukan / mendapatkannya dengan cara yang tidak benar.<br />
<br />
Coba dengan menikmati apa yang telah kita capai dan mensyukuri apa yang telah terima dan tetap teguh pada Iman, mudah-mudahan Tuhan akan selalu memberikan jalan untuk kita semua.Kumpulan Bonsaihttp://www.blogger.com/profile/06594477210497530912noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5135165456628394939.post-61850769247176543452009-09-15T00:33:00.000-07:002009-09-15T00:35:16.179-07:00SEBUAH TAWARANKita adalah manusia-manusia yang pada fitrah/hakekatnya adalah bebas dan bermartabat. Dalam kondisi kita sekarang ini, kita belumlah kalah. Kita bukan pecundang yang mau menyerah begitu saja berhadapan dengan kekuatan-kekuatan besar ekonomi. Kita akan berjuang dan terus berjuang sampai titik darah penghabisan karena perjuangan itu sedemikian berarti bagi diri kita sendiri, bagi keluarga kita , dan juga bagi orang-orang yang kita cintai. Serta generasi yang akan datang.<br /><br />Kondisi sulit atau paling banter ‘pas-pasan’- justru menuntut kita untuk membangun dan melakukan suatu perubahan secara bersama-sama. Namun, melakukan dan membangun suatu perubahan secara bersama-sama membutuhkan modal yang tidak sedikit. Modal itu pertama-tama bukanlah uang atau benda-benda materiil. Modal itu adalah kepercayaan, ketekunan, kejujuran, dan komitmen yang kuat. Semua modal yang kita butuhkan itu berpondasikan pada visi dan misi kita yang sama untuk membangun hidup yang lebih baik. <br /><br />BAGAIMANA ANDA MELIHAT DAN MEMBANDINGKAN KENYATAAN INI ?<br /><br />Inikah yang disebut “Tikus mati di lumbung padi ?”<br />JIKA BEGITU, DIMANA SEBENARNYA LETAK PERMASALAHANNYA ?<br />Menjawab pertanyaan tersebut, secara umum dapat dikatakan bahwa ada dua sisi : permasalahan yang kait mengkait yakni permasalahan eksternal dan permasalahan internal.<br /><br />MASALAH EKSTERNAL<br />• Globalisasi yang memunculkan banyak peluang dan menumbuhkan banyak harapan ternyata juga menyuburkan praktek dan mentalitas komersialisme.<br />• Dalam praktek dan mentalitas komersialisme, hak atas barang dan jasa kebutuhan hidup ditentukan oleh daya beli; semakin seseorang mempunyai uang, semakin ia dianggap lebih “berhak” atas barang dan jasa tersebut. Sebaliknya, semakin seseorang tidak mempunyai uang maka semakin ia dianggap “tidak berhak” atas barang dan jasa -bahkan atas kebutuhan barang dan jasa yang paling mendasar seperti makanan, kesehatan, dan pendidikan.<br />• Disamping kedua hal tersebut di atas, permasalahan eksternal lain yang sangat penting adalah soal Kebijakan publik.<br />Sesuai dengan teori “Kontrak Sosial” yang melahirkan pemerintah dan sistem pemerintahan, Pada hakekatnya tugas pemerintah adalah menjaga dan memastikan bahwa kesejahteraan bersama tetap menjadi tujuan utama hidup berbangsa dan bernegara yang diupayakan dengan sadar dan sengaja.<br /><br />MASALAH INTERNAL<br /><br />Ternyata, perbedaan antara negara berkembang (miskin) dan negara maju (kaya) tidak tergantung pada umur negara itu.<br />Berdasarkan analisis atas perilaku masyarakat di negara maju, ternyata bahwa mayoritas penduduknya sehari-harinya mengikuti/mematuhi prinsip-prinsip dasar kehidupan sebagai berikut.<br /><br />Prinsip Dasar Kehidupan<br />1. Etika, sebagai prinsip dasar dalam kehidupan sehari-hari<br />2. Kejujuran dan integritas<br />3. Bertanggung jawab<br />4. Hormat pada aturan & hukum masyarakat<br />5. Hormat pada hak orang/warga lain<br />6. Cinta pada pekerjaan<br />7. Berusaha keras untuk menabung & investasi<br />8. Mau bekerja keras<br />9. Tepat waktu<br /><br />Di negara terbelakang/miskin/ berkembang, hanya sebagian kecil masyarakatnya mematuhi prinsip dasar kehidupan tersebut.<br /><br />Kita bukan miskin (terbelakang) karena kurang sumber daya alam, atau karena alam yang kejam kepada kita.<br /><br />Kita terbelakang / lemah / miskin karena perilaku kita yang kurang/tidak baik.<br />Kita kekurangan kemauan untuk mematuhi dan mengajarkan prinsip dasar kehidupan yang akan memungkinkan masyarakat kita pantas membangun masyarakat, ekonomi, dan negara.<br /><br />Usaha apapun tidak akan berhasil kalau perencanaan tidak matang ! dan tanpa didukung komponen-komponen yang lain <br /> Investasi (bahasa umum): Pengorbanan dalam bentuk sikap,uang.<br /> Sikap, yang sangat berkaitan dengan performance seseorang dalam membangun bisnisnya, Penampilan, Perilaku, Tutur kata, serta membangun hubungan yang baik.<br /> Uang, Untuk memastikan dan membangun bisnis dan system berjalan dengan baik, tidak ada alasan lain untuk tidak menggunakan alat yaitu UANG.<br /><br />Apakah ANDA siap ? Ataukah ANDA akan terus menggantungkan hidup anda dalam kondisi dan dengan pendapatan anda saat ini ? Apakah anda sudah merasa puas ? <br /><br />Kalau BELUM dan anda mau merubah hidup Anda dan berani mengambil segala konsekuensinya dan mau berjuang bersama-sama dengan kami, saya yakin dan menjamin kehidupan anda akan lebih baik.<br /><br />Anda mau sukses,hubungi :<br /><br />Yusup Sulistyo /EID767380 Hp. 08595 999 4020<br />e-mail : ujromo@ymail.com <br />Informasi selengkapnya bisa dibuka Web Site : http://www.k-link.comKumpulan Bonsaihttp://www.blogger.com/profile/06594477210497530912noreply@blogger.com1